Cinta tanpa batas

by - 13.28

Description: Hasil gambar untuk ayah anak animasi

gambar dari google 


Dulu waktu aku sd , malu rasanya punya ayah yang badannya gendut dan kulitnya hitam . karena  zaman aku masih pake seragam merah putih terkenal banget yang namanya ngeledekin nama dan status orang tua. Temen temen bilang ayah aku gendut

 “mah, aku gamau ayah datang kesekolah ngambil raport “
“ kenapa emang?, mamah gabisa “
“yah mamah gabisa terus.  Mah,  ayah gendut “
“emang kenapa ? gaboleh gitu , nanti mamah bilangin ayah looh “
“yaudahlah “

andai gue menyadari lebih dulu bahwa ayah adalah ayah terbaik dari ayah ayah teman ku , dan andai gue lebih sadar lagi bahwa mereka mungkin saja ingin memiliki ayah seperti ayah yang aku punya .
Sakit hatikah ayah dengan perkataan ku?  dinar minta maaf ayah, aku belum dewasa.

Kemudian aku Lulus SD masuk SMP ,  mulai dewasa udah ga begitu peduli sama fisik ayah yang gendut sedikit demi sedikit mulai menyadari ternyata ayah yang terbaik . awal awal masuk SMP berangkat sekolah dianterin sama ayah seterusnya berangkat dan pulang sendiri .
Pernah disuatu hari aku merengek minta anterin ke sekolah karena udah telat banget , gak mungkin naik angkot bisa telat nanti .

“ ayah ayuuu anterin akuuu , aku nanti telat diomelin :’( “
“ kamu kebiasaan , bukan dari tadi perginya telat mulu “
“ ah ayaaah , anterin pokoknya “

Aku yang cengeng dan sering ngambek terus merengek sampe keinginanku di-iya-kan. Pulang sekolah aku mendampati kabar ayah jatuh dari motor .

“ nar tadi ayah jatuh dari motor “
“dimana yah ? kok bisa “
“waktu pulang dari nganterin kamu sekolah “
 “ terus gimana  yah “
“ gatau nih , kayanya tangan ayah ada yang patah, nanti mau berobat lagi “

Luka itu masih terasa sakit sampai bertahun tahun , karena tidak menjalani pengobatan sampai selesai lantaran ayah yang kurang perduli sama kesehatannya , berkali kali diingetin sama mamah tapi ayah tetep cuek dengan kesehatannya sendiri . ayah yang perduli dengan  kesehatan anaknya tetapi cuek dengan kesehatan dirinya sendiri .

Walau begitu luka itu ada karena aku , andai aku tidak merengek …

Seringnya pergi bareng ayah , di anter kesana kesini naik motor aku duduk dibelakang  dibonceng ayah , jalan kaki sama sama dengan menuntun tanganku , aku terluka diobatin sama ayah , berantem sama mamah ayah yang belain , setiap hari minggu ayah masak buat keluarga, kalo nilai raport gabagus ayah gak pernah marah , ayah gak perduli sama nilai raport, nilai kehidupan lebih penting . ayah ga mengharapkan anaknya pintar tapi ingin anaknya cerdas dan berani .

Karena gue yang sering ada di rumah , kakak kakak yang lain habis lulus SD , masuk sekolah dan  tinggal di pondok pesantren , pulang kalo libur saja . sampai SMA kemudian lulus lanjut nge-kost karena harus kuliah . See? Gue yang selalu dirumah karena gue gak masuk pesantren , gue yang mengerti keadaan rumah , dimana saat mamah sama ayah lagi berantem atau ayah dan mamah lagi sakit .
Lulus dari SMP  aku masuk SMK , tumbuh  dewasa mulai mengerti dan lebih menghormati orangtua walau yah kadang ada bandel bandelnya sedikit. aku ikut exskul anak pecinta ALam yang kegiatannya naik naik gunung , mamah ga setuju tapi ayah sangat mendukung . lagi lagi ayah semua karena ayah , aku yang kadang sering berdebat sama mamah selalu ayah menjadi pembelanya .

Ayah selalu mengerti setiap ucapan ku, percaya padaku , menemani ku , memberi semangat pada ku , mendukung setiap keputusan ku , mengajariku , mengkhawatirkan ku . tapi bukan bearti mamah gak sayang padaku , tapi hanya saja setiap orangtua memiliki caranya sendiri untuk memberi kasih sayang kepada Anak . Anehnya aku jarang bercerita tentang masalah ku pada Ayah tapi ayah seakan mengetahui seluruh kehidupanku .

Suatu hari aku pulang dari naik gunung sekitar jam 12 malam .

“ assalamualaikum , hallo ayah , jangan tidur dulu yah nanti jemput aku disekolah , aku pulang malam “
“ iyah , pulangnya jam berapa ? udah turun dari gunungnya ?”
“ iyah ini baru naik mobil , nanti ayah jemput aku yah .”
“ iyah ..”

Tibanya aku dan ayah sudah stay ditempat ,  kaki ku sakit sepertinya kelelahan , aku lepas sepatu dan dengan tanpa alas kaki aku berjalan menuju ayah

*salim “ ayah ko udah sampe , cepet banget “
“ iyah biar dinar ga nungguin , ayu kita pulang “ 
“ sebentar ayah aku pamitan dulu sama yang lain “

“ eh gue pulang duluan yaah , daaaah “
“ iya nar , hati hati yaah “

.“ ayu yah pulang “ 
“ loh ayah, aku lupa sepatu aku dimana “
“itu ayah iket dibelakang motor”
" dih , hahahah .. kok taro disitu yah, ada ada aja “
 " iyah biar kamu ga ribet”

Malam itu sepi banget, jam 12 saja sedikit lagi mau lewat, perbincangan malam dengan ayah terasa hangat , semuanya sepi gaada suara lain selain suara motor ayah, yang sepertinya sudah lelah menahan berat badan kami .

Melaju dengan pelan melewati jalanan kali cisadane yang cukup panjang , buat gue bisa memandangi daerah kali cisadane itu , sepi dan gelap mencengkam .

“ ayah kok belum tidur “
“ iyah kan nungguin dinar , nanti dinar gaada yang jemput “
“ iya ayah “
“gimana naik gunungnya,  bisa gak ? “
“ bisalah ini kan aku udah sampe , tapi capek “
“ yah payaah .. gitu aja capek yang kuat dong “

Angin berhembus membuat malam makin mengerikan  , dan laju motor ayah yang gua rasa gak kalah cepat dengan gue berlari.  pelan pokoknya , tapi gue menikmati .

“ ayah kok sepi banget yah , gaada orang yang keluar  “ 
“ iyah namanya juga udah malam “
“ nanti ada penjahat gak yah “
“ enggaklaah , di sini gaada penjahat “

Kemudian hening , aku lelah berbicara dan peluk ayah dari belakang , sampai rumah bersih bersih badan lalu tidur .

Dan itulah perbincangan terhangat ku dengan ayah , setelah  aku pulang turun gunung 4 hari berlalu dan  ayah juga pulang kerumah Allah . semuanya mendadak tidak ada tanda tanda dan prasangka , begitu cepat hingga ingin menerima kenyataan pun sulit .

Kehilangan ayah membuat aku dan kakak kakak ku lebih ingin menjaga mamah, aku yang lebih milih mengalah kalau berdebat sama mamah, dan lebih mengerti arti pentingnya kebersamaan sebuah keluarga  .


If second could walk backwards
I wanna hug you tightly
If second could walk backwards
I wanna say I love you
Unfortunately, sec never walk backwards
Thus the use of time as possible
Because death does not wait until you ready.






ditulis dari hati 
anak mu yang selalu rindu .
- dinar 

You May Also Like

22 komentar

  1. baca nya jadi inget ayah gue hiks
    sedih

    BalasHapus
    Balasan
    1. iyah gue nulisnya juga sambil tersedu sedu :'(

      Hapus
  2. Waaah Dinar, ayahmu {}{}{}
    jadi pengen punya ayah juga :')
    ayahmu perhatian banget sama kamu.
    eh btw ayahmu tau nggak kalo kamu pernah ngeluuh gara2 punya ayah gendut? ehe.

    BalasHapus
    Balasan
    1. kayaknya tau deh hahaha .. aku dosa banget yah, namanya dulu masih kecil masih terbawa arus banget tapi tetep aja salah sih :(

      Hapus
  3. dek dinar, aku hampir jantungan buka blog kamu soalnya tiba2 ada musik :)))))) norak ya :)))))))))))) sebenernya aku kurang suka blog yg ada musiknya huhu maafkan :((
    btw, aku anak yang paling nempel sama ayah. gak tau kenapa aku malah lebih klop sama ayah drpd mama :)))

    BalasHapus
    Balasan
    1. iyah sih aku juga kurang begitu suka kak jadi membaca kurang fokus. tapi kalo aku suka ngeblog malam sendirian suka merasa sepi jadi dipasangan musik biar rame sendiri hahaha... alasan yang aneh sih tapi begitu adanya hahaha maapkan :)

      Hapus
  4. Sedih Bgt :'(

    BAPER Jadinya :(

    BalasHapus
  5. Semua pasti akan kembali kepada-Nya. Jangan terpaku dengan keadaan. Terus melangkah untuk menjadi yg terbaik dengan apa yg kamu bisa. Beliau disana, pasti bangga dengan kesuksesan yang kamu raih nanti.
    Semangat!

    BalasHapus
  6. Duuh jadi baper nih :( Andai punya ayah seperti ini juga.. Tapi seperti apapun orangtua ya anak harus menyayangi juga ya..

    BalasHapus
    Balasan
    1. iyah setiap orangtua punya caranya masing masing untuk menyayangi anaknya :)

      Hapus
  7. Bangga punya ayah yg perhatian dan sayang sama anaknya.

    Dulu aku juga sering dibelain ayahku, sering dibelikan mainan.

    Ayahku juga gendut. Tapi aku gak pernah diejek temenku, my dad my hero.

    Ayahku udah tenang di Surga.

    BalasHapus
  8. Biasanya sih yang paling deket sama ayahnya itu, anak perempuan. Dan anak laki-laki paling dekat sama ibunya. Tapi bagiku, keduanya sama-sama penting. Ayah memang menjadi panutan bagi seorang lelaki, karena suatu saat aku pasti nanti menjadi sesosok ayah juga. Kehadiran ayah sangat dibutuhkan. Tapi seburuk apapun ayahmu, dia tetap ayahmu.

    Aduh, aku kok jadi syedih gini.

    BalasHapus
  9. yang sabar ya mbak, tetap semangat ya mbak walaupun ayah mbak sudah bahagia di rumah Allah, percayalah mbak, ayah mbak selalu ada disamping keluarga dan anak-anaknya. jangan sampai dia ikut sedih karena melihat anak2nya bersedih.

    BalasHapus
  10. Aduh sedih banget bacanya. Memang umur manusia itu tidak ada yg tahu.
    Sabar ya. Berjuanglah supaya sukses, buat ayahmu bangga.

    Btw cobain denger "Dance with My Father" by Luther Vandross deh

    BalasHapus
  11. Ayah adalah orang yang akan selalu menerima segala kekurangan dan kelebihanku tanpa pamrih. Ayah adalah orang yang paling depan akan melawan siapa yang akan menyakitiku.
    :)
    Doakan Ayah adalah sebaik-baiknya balas jasa kita kepada beliau. :)

    BalasHapus
  12. Gue yang jauh dari orang tua langsung kepikiran orang tua di rumah. Semoga beliau sehat, aamiin... :)))

    jujur, gue langsung kepikiran dan sedih. hmmm
    Ya, kamu yang tabah aja ya. Mungkin ini jalan terbaik. aamiin... :)))

    BalasHapus
  13. Please... Itu Soundcloudnya bisa diganti yg nggak Play lagu Otomatis, gak? Gue pake speaker di laptop. Mana Volume lagi keras. Hadeh... -_- Jangan dibuat auto deh. Nggak fokus baca kontennya.

    Ngomongin ayah, ya. Hem... Mungkin kalian semua yg komentar termasuk yg menulis konten ini patut bersyukur banget dari kecil udah deket sama ayah. Apalagi anak cewek. Emang lebih klop sama ayah, sih, biasanya.

    Lain ceritanya gue. Yang dari kecil udah deket sama Nenek. Tapi, Nenek sudah kembali kepada-Nya di alam sana. Sekarang ya gue cuman bisa tersenyum aja kepada orang tua.

    Meskipun beliau orang tua gue, ya gue berusaha untuk menjadi anak yang baik bagi mereka. Ya, walau nggak bisa dekat kepada salah satunya.

    BalasHapus
  14. Gue jadi keingetan dengan bokap jadi nya . Apapun yang ada dalam diri seorang ayah , itu tetap harus di syukuri karena apapun yang terjadi masih diberikan nikmat sehat .

    Bokap , dulu selalu menasihati gue waktu gue masih SMP dulu . Ia selalu memberikan pencerahan bagi gue .

    Pokoknya , jadikan orang tua sebagai tokoh yang bisa memberikan semangat untuk kita. Tanpa doa dari nya kita tak ada apa apa nya .

    BalasHapus

ayo berikan komentar :)