shyshy notes

As you know, akhir akhir ini ada pemberitaan tentang resahnya warga akan geng motor. Seperti yang tersebar video video aksinya di media social. Gua sendiri juga tau pemberitaan itu dari line secara gua ngikutin banyak official account di line, dari yang isinya percintaan kadang humor gak lucu dan sampe  OA yang apa aja lagi hits di upload . somehow that video appeared in my feeds and I saw it

Gua sebagai orang yang punya kepriadian plegmatis (si pecinta damai) merasa risih banget ngeliat gituan. Gua yakin bukan orang plegmatis aja yang risih, mungkin semua orang risih . siapa sih orang yang suka kekerasan, cuman si kekerasan itu sendiri yang suka akan kekerasan karena dia adalah kekerasan. Lol

Kemudian beberapa hari setelah gua liat video itu muncul lah video aksi penangkapan para gangster tersebut. Lagi lagi gua tau pemberitaan itu dari media social, secara jaman sekarang media social luar biasa canggihnya. Yang gua liat pada saat itu banyak video yang di upload dan ada dimana video itu menampilkan beberapa orang yang berusaha menangkap si gangster dan dia dipukulin sampai berdarah, terus si gangster teriak teriak minta ampun sambil nangis, terus kupingnya ada yang di iris sebelah pake benda tajam.

My reaction while I was watching that like omagaaaddd that must be hurt. Reaksi orang kaget yang tangan kirinya nutup mulut, yang kanannya pegang dada. Hp gua jatoh dah.

Kemudian hal ini menjadi pertanyaan Yang gua tanyakan pada diri sendiri dan gua jawab sendiri, kaya semacam percakapan dalam hati.

 “apa harus gitu yah caranya ?”  “apa harus kekerasan kemudian dibalas dengan kekerasan juga ? “

Kemudian gua jawab “ yah nar, namanya juga orang jaman sekarang kalo gak dikerasin dulu. Yah gamau denger. Udah susah. ”

“ yah tapi kan kasian, kan sakit digituin , yaampun pelakunya juga masih anak belasan tahun. Emangnya gabisa gitu yah selesaikan masalahnya sambil minum teh“

“ yailah nar , dia aja mau nge begal orang langsung begal aja gak pake minum teh dulu, serba salah sih nar mau dikasihanin tapi kan prilakunya sungguh memicu emosi para netizen”

“ hmmm iya sih, tapi gua sedih liatnya”

“ yaudah sih nar, lu mikirin amat gua capek mikirinnya. Mendingan lu nanya ke orang aja yang punya pikiran kritis, lu nanya sendiri jawab sendiri sih yah gaada jawabannya. Secara ilmu pengetahuan lu aja masih kurang. Tapi suka sok sok-an mau kritis”

“ yee, santai dong ngapa lu emosi amat. Gua tampol nangis lu. Gua sebenarnya pinter lu aje yang kagak tau “

Yah singkat cerita begitulah perbincangan gua dengan isi hati. Eh tapi ngomong ngomong si pelaku gangster. yang katanya masih anak belasan tahun, kok bisa yah ?.

Kok bisa gitu, anak belasan tahun udah main gangster gangsteran. Sedangkan kalo gua dulu natap mata cowo aja takut hamil. Kalo sekarang takut jatuh cinta.

Sebenarnya yang salah itu menurut kamu apa ?  apakah lingkungannya atau kurangnya perhatian orang tua terhadap anak ? apa memang dianya yang jahat ? atau apa?. kalo my personal opinon sih, sepertinya si gangster itu yang masih belasan tahun gak sepenuhnya salah. Bisa jadi ada pengaruh karena lingkungannya yang kurang baik. Dia berbaur sama orang yang kebetulan gak baik akhirnya mau gamau dia menjadi tidak baik. Karena umur belasan segitu kan, masih proses mencari jati diri. kepribadiannya masih bisa di goyang goyangin, masih mau nyobain seluruh kenakalan mumpum masih muda nih. Kadang tanpa mikir efeknya apa.

Tapi kalo mau nyalahin lingkungan, kenapa dia bisa ada dilingkungan itu ? apakah tidak ada pengawasan dan perhatian orangtua ? maaf maaf I’ve to say this mungkin iyah kalo orang tua yang punya pemikiran kritis dan pendidikan yang bagus insyaAllah akan selalu mengarahkan anaknya memilih apa yang benar dan memberi tahu apa yang salah. Tapi kalo sebaliknya ?.

Menurut gua sepertinya ada korelasi antara pendidikan yang bagus kemudian insyaAllah memberikan pengetahuan kepada para calon orangtua untuk pentingnya melahirkan generasi dan mendidiknya dengan baik. Yah tapi juga gak bisa memukul rata bahwa orang yang berpendidikan pasti berbudi pekerti yang baik. setidaknya ini menjadi salah satu faktor untuk meminimalisir kenakalan parah pada remaja. Kasian juga si remaja itu kalo akhirnya dia terjerat dalam lingkungan yang tidak baik.

iya gak sih ? apa gua salah ?  kalo menurut kamu seperti apa? Terkadang kalo mulai memikirkan hal hal kritis gitu gua suka miss something, I need someone to bertukar pikiran tentang hal like what the happend in this world . might be I need you. 

Balik lagi yah mungkin bisa jadi, udah mungkin bisa jadi duh gimana dah tuh bahasanya.  Iya bisa jadi Pemikiran gua salah sih , tapi pemikiran gua ini cuman buat pelaku yang masih belasan tahun kalo buat pelaku yang dewasa sih, yah gua setuju kalo mereka mendapat hukuman yang pantas. Kaya orang orang yang melakukan kejahatan pencurian, pembunuhan, pemerkosaan .  yang rasa kemanusiaannya udah ilang dalam diri .

where is your heart, dude ?

kadang gua suka mengeluhkan rasa ketakutan gua tentang pemberitaan kekerasan yang beredar, dan nyokap gua bilang. “Kamu gak usah takut nar, takutlah pada ALLAH S.W.T . selama kita berbuat baik, rajin berdoa , dan selalu berhati hati. insyaAllah kita dilindungi”

tapi mah aku takut :'(

yaudah nar, tidur aja yu mamah ngantuk.


Share
Tweet
Pin
Share
5 komentar
Newer Posts
Older Posts

Friends

About me

haloo blog ini berisi kan tentang curhatan curhatan dan pengalaman pengalaman yang gak seru seru banget sih. Tapi kalo mau kenal langsung sih kayanya seru. if you want to be my friend, please hit me on my instagram.

Hit me on My instagram

Labels

  • cerpen
  • coretan
  • lulus
  • more than words
  • motifasi
  • random
  • Thought
  • Throwback
  • UN
  • yang hilang

Blog Archive

  • ►  2018 (4)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  Mei (1)
    • ►  Februari (1)
  • ▼  2017 (14)
    • ►  November (3)
    • ►  Agustus (3)
    • ▼  Mei (1)
      • Banyak kejahatan. Bikin resah di dada.
    • ►  April (2)
    • ►  Februari (4)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2016 (15)
    • ►  November (2)
    • ►  Oktober (3)
    • ►  September (2)
    • ►  Juli (2)
    • ►  Mei (2)
    • ►  April (2)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2015 (4)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (2)
  • ►  2014 (7)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (3)
    • ►  Oktober (3)
  • ►  2013 (4)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  Juni (2)
    • ►  Maret (1)
  • ►  2012 (4)
    • ►  November (1)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (1)
  • ►  2011 (3)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (1)

part of

Blogger Perempuan

Created with by BeautyTemplates| Distributed By Gooyaabi Templates